Senin, 11 Februari 2013
Minggu, 10 Februari 2013
Keindahan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
|
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.""[1]
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, [2] kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."[3]
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."[3]
Keelokan pada Manusia
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daya tarik fisik
Wanita yang elok rupanya disebut "cantik" atau "ayu", sementara pria
yang rupawan disebut "tampan" atau "ganteng" di dalam masyarakat. Sifat
dan ciri seseorang yang dianggap "elok", apakah secara individu atau
dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi
dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi
faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan,
kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty
(keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi
faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur
kulit wajah.Standar kecantikan/ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan sejarah memperlihatkan berbagai standar yang berbeda untuk keelokan manusia. Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah.
Rujukan
Langganan:
Postingan (Atom)